PEMERINTAH DESA KETAPANRAME KECAMATAN TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO

Kamis, 27 Juli 2017

KARANG TARUNA PANCA DHARMA

Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.
karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya diatur keanggotaannya mulai dari pemuda/i berusia mulai dari 11 - 45 tahun) dan batasan sebagai Pengurus adalah berusia mulai 17 - 35 tahun.
Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi, olahraga, ketrampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian.
 Karang taruna adalah organisasi ke pemudaan di Indonesia, mungkin di negara lain tidak mengenal istilah karang taruna. Karang taruna tempat kegiatan pemuda untuk berkumpul melakukan hal ygang positif. Karang taruna tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab social dari, oleh dan untuk masyarakat. Sebagai organisasi kepemudaan karang taruna adalah organisasi pembinaan dan pengembangan kegiatan anak muda.

Karang taruna akan membuat pemuda lebih produktif potensinya. Sebagai organisasi kepemudaan, karang taruna berpedoman pada aturan yang dibua masyarakat. Di organisasi Karang taruna ada struktur pengurus jadi tidak bisa sewenang-wenang. Masa jabatan di atur oleh Rukun Tetangga(RT) sampai kelurahan. Semua ini di lakukan dengan wujud daripada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi karang taruna baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Karang taruma beranggotakan pemuda dan pemudi yang tinggal pada satu tempat dari Rukun Tetangga(RT) sampai kelurahan dan batas minimal sebagai pengurus berusia 17 dan orangnya pun mesti amanah dan bertanggun jawab. Karang taruna didirikan berdasarkan tujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam berorganisasi, olahraga, kesenian, keagamaan maupun ekonomi.

Kegiatan Karang taruna di perkotaan sekarang sudah jarang ditemui. Tapi jika di pedesaan kegiatan karang taruna masih di budidayakan. Jadi bukan hal yang aneh jika pemuda di pedesaan lebih kompak daripada di perkotaan. Di pedesaan kegiatan karang taruna terus mengalami modernisasi dengan dana dan fasilitas yang minim karang taruna di pedesaan lebih atraktif dalam menyajikan kegiatannya.

Seharusnya kegiatan karang taruna di perkotaan lebih aktif lagi, apalagi ditunjang dengan fasilitas dan dana yang cukup. Dan jangan sampai Karang taruna menjadi sejarah kegiatan yang hilang di telan jaman. 

Karang Taruna, organisasi sosial dibawah naungan Departemen Sosial sempat mengalami kevakuman saat Depsos dibekukan oleh Pemerintahan Gus Dur. Dengan dicanangkannya kembali, bulan bakti Karang Taruna beberapa waktu lalu di Palopo, Sulawesi Selatan menandai lagi aktifnya organisasi ini sebagai wadah anak muda tanah air untuk berkarya.
Bermain musik seperti yang dilakukan anak-anak muda ini adalah salah satu bentuk kegiatan di Karang Taruna. Sebuah organisasi sosial dibawah binaan Departemen Sosial. Karang yang berarti tempat dan Taruna bermakna Pemuda dibentuk untuk menampung kegiatan para remaja.
Selain kegiatan kesenian, dibeberapa daerah aktivitas sosial Karang Taruna nyaris tak terlihat. Nuansa gotong royong tercermin dalam kehidupan bermasyarakat, seperti yang tengah berlangsung di Kelurahan Lagaligo, Kecamatan Buara, Kota Palopo.
Secara swadaya, mereka memperbaiki rumah penduduk korban kebakaran. Menengok ke belakang terbentuknya Karang Taruna ini berawal dari sekelompok pemuda asal Kampung Melayu, Jakarta yang berkumpul secara tak sengaja. Pertemuan yang bertujuan untuk membahas permasalahan di kalangan remaja itu terjadi tahun 1960 silam.
Dalam perkembangan selanjutnya, karena kegiatan yang dilakukan Karang Taruna ini sejalan dengan jiwa anak muda, secara alami menarik perhatian kalangan muda. Dan hampir disetiap desa terdapat Karang Taruna.
Sebagai wujud pengakuan keberadaan organisasi ini, pemerintah mencatatkan Karang Taruna dalam GBHN tahun 84. Sejak itu, organisasi ini menjadi besar dan menyedot cukup banyak anggota.
Namun di masa pemerintahan Gus Dur, ketika Departemen Sosial dibubarkan, Karang Taruna selama beberapa pekan mengalami kevakuman kegiatan. Melalui kegiatan Bulan Bakti Karang Taruna yang dicanangkan belum lama ini di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, menandai bangkitnya kembali organisasi ini.
Berbagai ketrampilan diajarkan dalam Karang Taruna. Seperti kesibukan yang sehari-hari terlihat di salah satu Balai Latihan Kerja Karang Taruna di Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Sesuai tujuannya, Karang Taruna didirikan untuk memberikan pembinaan kepada remaja, terutama yang putus sekolah dan menganggur, berasal dari keluarga pra sejahtera.
Tentu tak setiap remaja bisa mendapatkan kesempatan mencicipi ketrampilan di Balai Patihan ini. Mereka dijaring melalui serangkaian proses seleksi, mulai dari umur yang dibatasi antara 16 hingga 21 tahun, berbadan sehat, belum menikah dan punya motivasi tinggi untuk maju.
Bagi remaja putra yang berbakat di bidang elektronik, dididik agar trampil menggarap bidang elektronik. Mulai dari memperbaiki tape recorder, televisi, dan barang-barang elektronika lainnya termasuk handphone. Bagi mereka yang senang mengotak atik mesin, diberi ketrampilan tentang permesinan kendaraan roda dua dan empat. Bagi yang tidak mengemudi juga diajari mengemudi hingga mendapat SIM.
Di Balai Pelatihan yang seluruhnya adalah remaja anggota Karang Taruna ini, juga mengajari mereka bagaimana menjadi tukang kayu. Kegiatan di balai ini memang lebih ditekankan pada kegiatan praktek 70 persen, teori 30 persen.
Sementara bagi remaja putri, diajarkan ketrampilan rumah tangga. Mulai dari memasak membuat bermacam-macam makanan dan minuman, hingga bidang jahit menjahit. Ketrampilan menata penampilan diri juga diajarkan di balai ini.
Tentu semua kegiatan disesuaikan dengan minat dan bakat masing - masing anggota. Sebagian besar diantaranya mereka yang telah lulus dari balai ini, terbukti sukses menjadi tenaga kerja di luar negeri atau membuka usaha sendiri.
Di depan, Karang Taruna sebagai wadah pemuda Indonesia, yang merupakan lapisan terbesar segmen kependudukan di tanah air, melalui berbagai pendidikan dan ketrampilan diharapkan mereka menjadi aktif dan produktif dan pada akhirnya dapat hidup secara mandiri.

0 komentar:

Posting Komentar