PEMERINTAH DESA KETAPANRAME KECAMATAN TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO

Jumat, 28 Juli 2017

ASAL MULA DUSUN KETAPANRAME



Makam Mbah Tambak Boyo
Suatu ketika di awal tugas, pak Kapolsek bilang ke saya bahwa di Trawas ini "adem, ayem, tentrem", saya yg baru datang pun hanya bisa mengangguk sj karena memang belum tahu kondisi Kecamatan terjauh dari pusat pemerintahan yg dearahnya di kelilingi gunung dan bukit yg menjulang dipadu hawa segar yg airnya selalu dingin merasuk ke tulang bila tanpa pemanas ini.
Dinginnya air ini berbeda dengan keramahan para kades yg terasa hangat, sambutan penuh kekeluargaan dan kesan akrab yg tampak pada pandangan pertama sy ini seolah menunjukkan keguyuban dan kekompakan yg sdh terjalin sejak lama
Keguyuban Masyarakat juga terlihat ketika sedekah bumi atau ruwah dusun, mereka bergotong royong tanpa dana dari desa/ pemerintah
Ternyata, ada satu yg menarik perhatian sy dan ini baru sy tahu, keguyuban, kekompakan itu bersumber dari sejarah masa lalu.. lho kok???
Ketika sy ingin mengetahui sejarah berdirinya desa Ketapanrame , secara berantai saya
juga mengetahui sejarah desa lainnya di wilayah Trawas sebut sj desa Kesiman, duyung, dan kedungudi
Yups, karena Mbah Tambakboyo yg membabat alas dusun Ketapanrame ini adalah salah satu dari tokoh yg mendapat tugas dari kesultanan Mataram (kerajaan Islam di pulau Jawa) untuk memerangi Adipati Kanjuruhan (berpusat di Pasuruan) yg mbalelo atas Pemerintahan kesultanan Mataram
Mbah Tambakboyo bersama 6 sahabat lainnya yaitu Mbah Ranuboyo, Mbah Singoboyo, Mbah Seloboyo, Mbah Ngabei Ronggo Warsito, Mbah Suronggolo, dan Mbah teki teki telik yg kesemuanya ini orang-orang sakti
Meski belum berhasil mengalahkan Adipati Kanjuruhan, ke 7 orang sahabat itu berpencar membabat alas dan menetap di lokasi yg berdekatan, dalam cerita singkat berikut:
Mbah Tambakboyo di lereng welirang ini tingkat spiritual nya tinggi beliau suka bermeditasi, org dulu menyebut bertapa, bahkan konon ketika membabat hutan pohon2 dan tumbuhan keluar darah karena para syetan, jin dan dedemit tidak suka dengan kehadiran Mbah Tambakboyo, maka atas kemampuan membaca zaman Mbah Tambakboyo meramalkan daerah ini menjadi daerah pertapaan yg di kemudian hari menjadi rame = Ketapanrame, makam beliau ada di pemakaman dusun Ketapanrame
Mbah Ranuboyo ini yg membabat alas dusun sumbersari dan Mbah Singoboyo dusun Kesiman, merupakan cikal bakal desa kesiman
Mbah Seloboyo dan Mbah Ngabei Ronggo Warsito membabat alas dusun duyung
Mbah Suronggolo membabat alas dusun kedungudi di lereng gunung penanggungan yg setiap ruwah desa selalu mendapat kiriman doa Masyarakat yg merayakan dengan acara yg sangat meriah ini
Mbah teki teki telik membabat alas dusun Belik di desa belik berbatasan dengan wilayah Pasuruan sisi Utara timur
Memang sekilas saja cerita yg coba sy tampilkan disini, namun sy ingin sampaikan sebagai "main idea" adalah Keguyuban, kekompakan yg termanifestasi dalam kedamaian dan ketentraman itu merupakan buah dari sejarah masa lalu yg berlangsung sampai saat ini, jadi benar adanya jika pak Kapolsek bilang seperti itu..

Postingan FB Bpk. Iwan Abdillah Camat Trawas

1 komentar: